PASURUAN (dialogmasa.com) – Kegiatan pengabdian bagi masyarakat oleh Mahasiswa membangun desa (MMD) Universitas Brawijaya terus berlanjut.
Hari ini Minggu 21 Juli 2024 mereka menggelar sosialisasi di balai Desa Kertosari dengan fokus materi ekonomi sirkular dan pemanfaatan sampah dan limbar rumah tangga menjadi penghasilan tambahan.
Abdullah, S.Sos., M.Hub.Int selaku Pembina Pembinaan Desa dari UB menyampaikan sambutannya sebagai prolog dari kegiatan hari ini.
“Pendidikan ekonomi sirkular mengajarkan bahwa limbah bisa menjadi sumber penghasilan baru. Misalnya, minyak jelantah yang biasanya dibuang bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi,” ujar Abdullah.
“Ekonomi sirkular ini tidak hanya menambah pendapatan masyarakat, tetapi juga mengurangi dampak negatif lingkungan dari membuang limbah langsung ke tanah,” pungkas dosen UB ini.
Selanjutnya narasumber kegiatan Yustika Citra Mahendra, MA menekankan bahwa kita di Indonesia merupakan bagian dari masyarakat global.
“Kita adalah bagian dari masyarakat global. Contoh seperti konflik di Palestina dan Ukraina mungkin tidak berdampak langsung pada kita di Indonesia, tapi mempengaruhi harga dan kelangkaan barang,” terangnya.
“Kita harus sadar dan peduli dalam menjaga lingkungan global. Ini meliputi menjaga lingkungan, ketahanan pangan, dan gaya hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak boros pangan, dan mengolah limbah yang bisa didaur ulang,” imbuhnya.
Kemudian Yustika menekankan pentingnya mengolah dan menambah nilai sampah agar meningkatkan kebersihan lingkungan dan menambah pendapatan ekonomi.
“Isu global saat ini, seperti sampah rumah tangga, perlu dikelola agar tidak terbuang percuma. Limbah yang bisa diolah menjadi sesuatu yang produktif atau bernilai ekonomi lebih baik. Ini adalah langkah nyata dalam menjaga iklim dan stabilitas global.”
Kades Kertosari Abdul Rokhim yang hadir mendampingi kegiatan hingga usai mengapresiasi langkah mahasiswa UB ini dan meminta kepada masyarakat agar segera mempraktekkan wawasan yang telah di terima hari ini.
“Apa yang dilakukan oleh mahasiswa UB di Desa Kertosari sangat bermanfaat, terutama dalam mengurangi bau. Harapannya, masyarakat bisa segera menerapkan ilmu ini untuk mengurangi bau dan kotoran di lingkungan, serta menambah penghasilan masyarakat, ujar Abdurrahim. (Ali/WJ)