PASURUAN, DIALOGMASA.com – Kecelakaan maut terjadi di perlintasan sebidang tanpa palang pintu di KM 41+6/7, petak Jalan Porong–Bangil, Dusun Selokambang, Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (30/11/25).
Sebuah mobil Honda Accord bernomor polisi L-1519-ABJ tertabrak Kereta Api Mutiara Timur 209 saat melintas dan mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan satu balita luka ringan.
Seluruh penumpang di dalam mobil menjadi korban. Pengemudi Muhammad Muhaimin (33) dinyatakan meninggal dunia di tempat. Tiga penumpang lainnya, Suci Nurjannah (33), Muhammad Yisran Alim Mukhsin (9), dan Putri Indah Ramadhani (6), juga meninggal dunia. Sementara seorang balita, Rizka Putri Maharani (1), mengalami luka ringan.
Menurut keterangan kepolisian, mobil Honda Accord melaju dari arah utara menuju selatan. Sesampainya di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, pengemudi diduga kurang memperhatikan situasi sekitar dan langsung melintas. Pada saat bersamaan, Kereta Mutiara Timur 209 datang dari arah barat ke timur dan langsung menghantam sisi depan mobil.
Hasil olah TKP menyimpulkan bahwa faktor utama kecelakaan adalah kelalaian manusia. Pengemudi diduga tidak cukup berhati-hati dan tidak mengamati arus lalu lintas kereta. Kendaraan sendiri dalam kondisi standar pabrik, meski diketahui tanpa TNKB depan dan pengemudi tidak menggunakan helm. Faktor kendaraan, cuaca, jalan, dan alam dinyatakan tidak berpengaruh.
Mobil mengalami kerusakan berat di bagian depan dengan estimasi kerugian sekitar Rp5 juta. Kereta Mutiara Timur mengalami lecet pada gerbong kanan dengan kerugian sekitar Rp800 ribu. Total kerugian mencapai Rp5,8 juta. (AL/WD)
