PASURUAN (dialogmasa.com) – Nasi Punel, salah satu kuliner khas dari Bangil, Pasuruan, terus menarik perhatian masyarakat lokal dan wisatawan karena cita rasa yang unik dan porsi yang melimpah.
“Nasi Punel nasi berkelas di Bangil, saya biasanya jika sesekali ingin makan enak beli Nasi Punel,” ujar Zahro, warga Bangil, kepada Dialog Masa pada Selasa, 20 Oktober 2024.
Nasi Punel dikenal dengan tekstur nasi yang lembut, sedikit menggumpal, serta dilengkapi beragam lauk yang menggugah selera. Beberapa komponen penting dari hidangan ini adalah serundeng—kelapa parut yang digoreng dengan bumbu, sate kerang dengan bumbu khas, serta lento atau menjeng, yaitu olahan ikan yang diasap atau digoreng.
Lauk lain yang sering menyertai Nasi Punel termasuk tahu bumbu Bali dan sayur-sayuran seperti rebung, lodeh, dan nangka muda yang dimasak dengan santan. Sambal ulek yang terbuat dari cabai rawit dan hijau serta kacang panjang juga menjadi pelengkap yang menambah cita rasa pedas.
Dalam tradisi masyarakat Bangil, Nasi Punel tidak hanya dikenal karena kelezatannya, tetapi juga karena makna filosofisnya. Nama “Punel,” yang berarti “penuh” atau “berlimpah” dalam bahasa Jawa, menggambarkan hidangan ini sebagai simbol kemakmuran dan kebersamaan.
Biasanya, Nasi Punel disajikan di atas daun pisang, yang memperkuat kesan tradisional dan lokalitas hidangan ini.
Menurut laporan dari Good News from Indonesia, Nasi Punel merupakan salah satu warisan kuliner Pasuruan yang terus dilestarikan dan menjadi kebanggaan masyarakat setempat. (Al/Wd)