MALANG (dialogmasa.com) – Dinginnya udara dataran tinggi Pujon menghadirkan destinasi wisata baru yang tak hanya menenangkan mata, melainkan juga jiwa.
Ningkali Pujon mengusung konsep glamping di pinggir sungai yang baru beroperasi akhir Maret 2025 lalu.
Glamping ini menawarkan tempat menginap yang dilengkapi dengan ruang refleksi dan healing alami.
Penamaan Ningkali diambil dari perpaduan kata “bening dan kali” atau artinya sungai yang jernih. Nama tersebut menggambarkan suasana yang nyaman, menenangkan, dan jernih.
Destinasi wisata alam yang terletak di Jalan Brigjen Abdul Manan, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ini dikelilingi pepohonan dan udara yang sejuk.
Konsep camping di dekat sungai seperti ini merupakan pengalaman mahal untuk orang-orang yang tinggal di perkotaan.
Banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan pengunjung, seperti memancing, rafting, hingga bermain playground.
Malam hari akan semakin semarak karena tersedia api unggun lengkap dengan parket grill party. Selain itu, ada cafe yang menyediakan beragam menu masakan khas Jawa.
Fasilitas yang disediakan pun semakin lengkap, seperti kamar mandi dengan air hangat, WiFi, hingga penerangan yang memadai di malam hari.
Area memancing di tepi sungai, spot foto instagenic dan area outbound siap menghibur pengunjung di segala umur.
Tempatnya yang tenang membuat anak-anak bisa bebas bermain, selagi orang tua menghirup udara segar di alam bebas.
Sejak pembukaan, masyarakat sangat antusias menyambut wisata alam ini. Pengunjung pun datang dari berbagai tempat, seperti Lamongan, Kediri hingga Kalimantan Timur.
Agar pengunjung tetap mendapatkan kenyamanan, pihak pengelola menerapkan sistem reservasi sebelum kedatangan.
Untuk tarif menginap dibanderol Rp350.000 hingga Rp1.000.000 per malam. Perbedaan harga tersebut terjadi karena kapasitas tenda dan fasilitas yang disediakan.
Pengelola berencana mengembangkan fasilitas tambahan agar tidak monoton, seperti area pernikahan outdoor, restoran alam, dan banyak lagi.
Pengelola Ningkali Wisata Glamping tidak ingin tempat ini tidak hanya sekedar menginap, namun juga menjadi ruang belajar hidup dari bumi.
Tidak berlebihan jika Ningkali Pujon menjadi gerakan kecil agar hidup selaras dengan alam. (DH/WD)