PASURUAN (dialogmasa.com) – Musim panas ekstrem tahun 2024 berdampak signifikan pada penurunan hasil panen mangga. Kondisi ini dirasakan oleh Sulaiman, seorang petani mangga dari Desa Banjartempuran, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Saat ditemui pada Minggu (13/10), Sulaiman menjelaskan bahwa hasil panen mangga merosot drastis akibat cuaca panas yang ekstrem. “Beberapa petani di desa kami juga mengeluhkan penurunan hasil panen mangga yang cukup signifikan karena cuaca panas,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat cuaca panas seperti sekarang, perawatan harus ekstra dibanding saat cuaca normal. “Saat cuaca panas seperti ini, otomatis perawatan harus ekstra, dan bagi petani yang minim modal, ini menjadi kendala yang serius,” imbuhnya.
Kenaikan harga jual mangga tahun ini, yang mencapai Rp45.000 hingga Rp60.000 per kilogram untuk varietas mangga alpukat dan sejenisnya, dianggap wajar mengingat produksi menurun sementara permintaan pasar tetap tinggi.
Sulaiman berharap pemerintah Kabupaten Pasuruan, khususnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, dapat merespons keadaan ini dan mencarikan solusi praktis guna membantu petani kecil dari kerugian akibat gagal panen atau panen sedikit. (Abi/Wd)
