PASURUAN (dialogmasa.com) – Pengangguran masih menjadi masalah di beberapa daerah di Indonesia termasuk kabupaten Pasuruan.
Kabupaten Pasuruan yang di tempati banyak perusahaan pun masih memiliki PR angka pengangguran yang cukup tinggi.
Sulitnya mendapatkan pekerjaan banyak dialami anak-anak yang baru lulus termasuk lulusan SMK.
Menurut penjelasan Disnaker, keadaan ini salah satu sebabnya ialah tidak sesuai nya kompetensi pencari kerja dengan kebutuhan perusahaan.
Pemerintah kabupaten Pasuruan melalui Disnaker tidak tinggal diam, berbagai upaya dilakukan salah satunya dengan menyiapkan Tim Training Need Analysis (TNA) yang tujuannya menganalisis kebutuhan perusahaan, potensi SDM, dan menyesuaikan pembekalan siswa terutama yang belajar di balai latihan kerja dengan kebutuhan perusahaan agar nantinya bisa terserap.
Sonhaji, Warga Pasuruan melalui media dialog masa, menyampaikan usulan atau permohonan kepada Disnaker terkait permasalahan lapangan kerja ini.
Sonhaji berharap pemerintah memberikan edaran kepada perusahaan yang ada untuk hanya menerima tenaga kerja luar daerah jika tidak mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan didalam Pasuruan.
“Pemerintah kalau bisa memberikan edaran kepada perusahaan agar hanya menerima tenaga kerja luar daerah ketika tidak menemukan kompetensi tersebut pada tenaga kerja lokal Pasuruan, selama masih ada jangan menerima pegawai atau tenaga kerja luar Pasuruan,” ujarnya berharap.
Lebih lanjut, “Dan untuk tenaga kerja asal luar daerah yang habis masa kontraknya jangan diperpanjang, kecuali dia baik dan tidak ada putra daerah yang mampu menggantikan,” pungkasnya.
Terkait usulan masyarakat ini Kadisnaker Kabupaten Pasuruan (Nur Kholis) menjelaskan bahwa ada regulasinya.
“Kalau regulasi mengutamakan warga sekitar, namun dalam prakteknya kita tidak bisa melarang untuk tenaga kerja luar daerah dan terkadang ada keadaan dimana kompetensi yang dibutuhkan perusahaan tidak dimiliki atau tidak didapati dari tenaga kerja lokal yang melamar kerja,” pungkasnya. (Ali/WJ)