Pengerjaan Bendung Mojokopek Rampung, Pembangunan Bendung Selang Terus Dikebut

gayuh
3 Min Read

Pengerjaan Bendung Mojokopek Rampung, Pembangunan Bendung Selang Terus Dikebut

gayuh
3 Min Read

PASURUAN, DIALOGMASA.com –
Dua proyek strategis daerah yang dikerjakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang dengan pembiayaan dana hibah BNPB Pusat terus menunjukkan progres signifikan. Proyek tersebut merupakan upaya pemulihan infrastruktur irigasi pascabencana beberapa tahun silam, dan menjadi harapan ribuan petani di tiga desa di wilayah Kecamatan Gempol.

Dua proyek tersebut yaitu Bendung Mojokopek di aliran Kali Kambeng, Desa Ngerong, serta Bendung Selang di Desa Wonosari, Kecamatan Gempol.

Bendung Mojokopek Hampir Selesai 100 Persen

Berdasarkan pantauan di lapangan, pembangunan Bendung Mojokopek yang dikerjakan oleh CV Tirta Karya Utama telah mencapai hampir 100 persen. Proyek senilai Rp 1,26 miliar tersebut mencakup pekerjaan mayor seperti pembangunan sayap bendung, pondasi, serta tulangan beton.

“Tinggal perapian dan pengurugan sisi barat. Secara fisik sudah hampir 100 persen,” ujar Andre, konsultan pengawas dari Yusata Tehnika, Sabtu (14/11/2025).

Ia menambahkan, pengurugan sisi barat direncanakan menggunakan excavator pada Senin (17/11/2025). Menariknya, progres proyek ini tercatat lebih cepat dari alokasi waktu kontrak selama 180 hari, karena masih menyisakan sekitar 45 hari masa kerja.

Pembangunan Bendung Selang Capai 75 Persen

Sementara itu, pengerjaan Bendung Selang di Desa Wonosari yang dilaksanakan oleh CV Anugrah Perdana masih terus dikebut. Hingga pertengahan November, progres fisik proyek senilai Rp 4,3 miliar tersebut telah mencapai 75 persen.

Namun, proses pembangunan dihadapkan pada sejumlah kendala teknis, seperti medan yang sulit dan curah hujan tinggi sehingga memperlambat aktivitas konstruksi.

“Realisasi fisik mencapai 75 persen. Kami terus mendorong percepatan dengan menambah volume pekerjaan agar tidak terjadi keterlambatan,” jelas Ilyas Gilang Ramadhan, konsultan dari CV Tri Jaya.

Ratusan Hektare Sawah Bergantung dari Dua Bendung Ini

Data yang dihimpun menunjukkan bahwa dampak proyek ini sangat vital bagi pertanian.
Lahan pertanian di beberapa desa sepenuhnya bergantung pada pasokan air irigasi dari bendung-bendung tersebut, antara lain:

Desa Karangrejo: 86,34 hektare (padi & jagung, masa tanam 3 kali setahun)

Desa Bulusari: total baku irigasi 126,36 hektare yang sebagian besar mengandalkan DAM Selang

Area persawahan di Desa Kejapanan juga terhubung dengan distribusi air dari bendung yang sama.

Dengan rampungnya Bendung Mojokopek dan percepatan pembangunan Bendung Selang, pemerintah berharap kapasitas pelayanan irigasi dapat kembali optimal dan mendukung peningkatan produktivitas pertanian di wilayah Gempol.

(Abi/Wj)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×