PASURUAN (dialogmasa.com) – Ratusan sekolah di Kabupaten Pasuruan dalam kondisi rusak, menjadi sorotan terkait alokasi anggaran yang belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan perbaikan fasilitas pendidikan yang layak bagi para siswa.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, terdapat 259 sekolah dasar dan menengah, baik negeri maupun swasta, yang mengalami kerusakan. Sekolah-sekolah ini tersebar di 24 kecamatan dan 365 desa/kelurahan.
Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 32 miliar untuk rehabilitasi sekolah. Dana ini terdiri dari Rp 6 miliar yang berasal dari APBD dan Rp 26 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Dengan anggaran ini, sebanyak 91 sekolah telah berhasil direhabilitasi, tetapi masih tersisa 168 sekolah yang belum tersentuh perbaikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Tri Agus Budiarto, menjelaskan bahwa perbaikan sekolah dilakukan secara bertahap berdasarkan prioritas. “Tidak semua sekolah yang rusak bisa diperbaiki tahun ini karena keterbatasan anggaran. Kami mendahulukan sekolah dengan tingkat kerusakan paling parah agar kegiatan belajar-mengajar tidak terganggu,” ujarnya, Rabu (13/11/24).
Tri Agus menambahkan bahwa dari 91 sekolah yang diperbaiki tahun ini, sebagian besar telah selesai, sementara beberapa masih dalam tahap penyelesaian akhir. (Abi/Wj)
