PASURUAN, DIALOGMASA.com – Petani singkong di Kabupaten Pasuruan mengeluhkan rendahnya harga hasil panen. Saat ini, harga singkong hanya berkisar Rp1.000–Rp1.200 per kilogram di tingkat petani.
“Harga singkong di petani Rp1.000–Rp1.200 per kilo. Pohonnya bagus, tapi harga yang tidak bagus,” kata Sahla, petani asal Kecamatan Grati, kepada Dialog Masa, Minggu (7/9/2025).
Menurutnya, kondisi harga singkong murah bukan hanya terjadi tahun ini, melainkan sudah berlangsung sejak lama. “Sejak dulu memang begitu. Setiap musim panen harga pasti anjlok,” ujarnya.

Sahla menilai pemerintah perlu memberikan solusi jangka panjang agar petani tidak terus-menerus merugi. Salah satu usulannya adalah membangun pabrik pengolahan pascapanen singkong di dekat sentra produksi. “Kalau ada pabrik pengolahan di dekat sentra singkong, harga bisa lebih stabil,” paparnya.
Selain pembangunan pabrik, ia juga mendorong adanya pelatihan pengolahan hasil singkong. Dengan begitu, petani tidak hanya menjual bahan baku, tetapi juga bisa memproduksi bahan jadi bernilai lebih tinggi.
Sentra singkong di Kabupaten Pasuruan tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Nguling, Grati, Lumbang, Winongan, dan Pasrepan. Dari wilayah tersebut, Kecamatan Lumbang menjadi penghasil singkong terbesar. Setiap hektare lahan singkong bisa menghasilkan 10–25 ton per tahun. (AL/WD)