PASURUAN (dialogmasa.com) – Polemik Yayasan Irsyadul Mubtadiin, yang beralamat di Dusun Babatan, Desa Bakalan, Purwosari, akhirnya berujung ke meja hijau. Persoalan ini terkait upaya penghentian pembangunan TK oleh warga setempat yang mengatasnamakan diri sebagai warga pembela Madin.
Hal ini menjadi perhatian dari Muspika setempat, mengingat pihak-pihak yang berperkara masih memiliki hubungan keluarga dan tinggal dalam satu desa.
Camat Purwosari, Abdul Munif, yang dikonfirmasi mengatakan bahwa ada upaya dari pihak tergugat, yakni pengurus Madin dengan warga, agar persoalan ini bisa dilakukan mediasi atau penyelesaian secara kekeluargaan. Kemarin, Rabu (05/02), masyarakat, pengurus Madin, serta pihak pengacara bersilaturahmi ke kantor kecamatan dengan harapan persoalan ini bisa segera diselesaikan.
“Pertemuan kemarin, Rabu (05/02), mereka hanya meminta difasilitasi mediasi. Kami, atas nama Muspika, siap menjembatani, dan insyaallah kesepakatan mediasi akan dilakukan pada hari Jumat besok, pukul 13.00,” tutur mantan Camat Kraton ini.
Terpisah, Ahmad Soleh, S.H., pengacara dari Lembaga Madin, membenarkan rencana mediasi yang akan difasilitasi oleh camat dan Muspika pada Jumat (07/02).
“Rencananya, Pak Camat akan mengundang kedua belah pihak, baik dari Lembaga Madin maupun pengurus yayasan. Selain itu, juga akan mengundang kepala desa dan BPD untuk mediasi,” jawabnya via seluler.
(Abi/Wj)
