PASURUAN (dialogmasa.com) – Puluhan emak-emak dari Desa Bulusari dan sekitarnya ramai-ramai berkumpul di Aula Yayasan Alhidayat, Senin (14/10/2024). Aksi para emak-emak itu bukan untuk melakukan unjuk rasa, melainkan mengikuti pelatihan pembuatan hantaran yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pasuruan.
Peserta pelatihan berasal dari kader posyandu, Fatayat, dan Muslimat NU Kecamatan Gempol. Mereka dilatih membuat hantaran pernikahan dengan bahan-bahan yang sehari-hari digunakan, seperti handuk, kerudung, dan jarik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perekonomian keluarga melalui pemberdayaan perempuan.
Pemandu pelatihan mengajak para peserta untuk mengubah bahan-bahan sederhana tersebut menjadi barang-barang estetik yang memiliki nilai jual tinggi. “Sasaran pelatihan ini memang ibu-ibu, karena titik beratnya pada pemberdayaan perempuan. Jadi, tujuannya adalah tambahan finansial bagi keluarga untuk meningkatkan perekonomian,” tutur Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat.
Setelah mengikuti pelatihan selama lebih dari dua jam, para peserta mampu menyerap ilmu dari pemandu dan mempraktikkan pembuatan berbagai bentuk, seperti bunga, kipas, kelinci, dan bentuk-bentuk lainnya. “Kreativitas ibu-ibu ini luar biasa. Eman-eman kalau tidak disalurkan. Terbukti, hanya dalam waktu singkat sudah tercipta hantaran yang estetik,” tambah politisi PKB ini.
Pihaknya siap memfasilitasi para peserta jika mereka serius menekuni kerajinan tangan tersebut, mulai dari permodalan hingga pemasaran. (abi/wj)
