PASURUAN, DIALOGMASA.com – Masyarakat diimbau untuk lebih waspada saat membeli daging, baik di pasar tradisional, swalayan, maupun dari pedagang keliling. Penting bagi konsumen untuk memastikan bahwa daging yang dibeli aman, sehat, utuh, dan bebas dari kandungan bakteri berbahaya.
Dalam dua hari terakhir, mencuat informasi mengenai dugaan penjualan daging glonggongan di Pasar Pandaan. Kondisi ini memicu protes dari sejumlah pedagang kepada pengelola pasar. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Kesehatan Hewan mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan dalam membeli daging, khususnya daging glonggongan.
“Konsumsi daging glonggongan berisiko menyebabkan keracunan karena mengandung kadar air tinggi, cepat membusuk, dan rentan terkontaminasi patogen seperti virus, bakteri, dan jamur yang dapat menimbulkan infeksi serta penyakit,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Hewan, Ainur Alfiah, yang didampingi Kabid Kesmavet, Panti Apsari, pada Senin (30/06) siang.
Ia menambahkan, masyarakat harus cermat dalam memilih daging untuk dikonsumsi. Ciri-ciri daging glonggongan bisa dikenali secara kasat mata, seperti:
- Banyak mengeluarkan air saat digantung
- Warna cenderung pucat
- Tidak tahan lama dan cepat busuk
“Dampak lain dari konsumsi daging glonggongan adalah risiko diare dan keracunan,” imbuhnya.
Pihak dinas juga mendorong peran aktif masyarakat untuk melaporkan jika menemukan indikasi penjualan daging yang tidak layak konsumsi di pasaran. (abi/wj)