PASURUAN, DIALOGMASA.com – Pada hari Senin, 3 Februari 2025 relawan pajak FEB Unisma melaksanakan pembukaan program Relawan Pajak Batch VII di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pasuruan. Program ini merupakan bentuk implementasi kerja sama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB UNISMA) melalui Tax Center dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III. Kegiatan ini berlangsung selama lima bulan, yaitu dari Februari hingga Juni 2025, dan menjadi bagian dari program bela negara yang bertujuan menghubungkan dunia akademik dengan dunia kerja.
Tujuan utama dari program ini adalah mendukung peningkatan kepatuhan wajib pajak masyarakat serta memberikan pengalaman profesional kepada mahasiswa sebagai calon praktisi perpajakan. Para peserta yang tergabung dalam program ini telah melalui proses seleksi yang ketat, mencakup tes tulis, wawancara, dan seleksi karakter melalui website resmi Relawan Pajak untuk Negeri (Renjani). Mahasiswa yang lolos seleksi kemudian dibekali pelatihan intensif mengenai regulasi perpajakan, etika pelayanan, pengisian SPT, pembuatan EFIN dan NPWP, serta strategi komunikasi edukatif untuk masyarakat. Pelatihan diberikan oleh dosen-dosen FEB UNISMA dan praktisi dari DJP. Setelah dikukuhkan sebagai relawan pajak, para mahasiswa diterjunkan langsung ke KPP Pratama Pasuruan dan mulai menjalankan tugas mereka sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Selama bulan Februari hingga Juni, kegiatan relawan dilaksanakan secara penuh waktu (fulltime), di mana setiap hari terdapat 15 relawan yang bertugas dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Relawan ditempatkan di berbagai pelayanan sesuai kebutuhan kantor, seperti pengarah layanan, pembuatan dan pergantian EFIN, asistensi pelaporan SPT Tahunan, dan layanan pendaftaran maupun penghapusan NPWP. Selain kegiatan di kantor, para relawan juga menjalankan kegiatan pojok pajak yang diselenggarakan di luar kantor yaitu seperti kegiatan Pojok Pajak di Kecamatan Nguling, Kecamatan Tosari, Kecamatan Puspo, PT Aneka Tuna Indonesia, PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT. Chiel Jedang Pasuruan, PT. Inti Luhur Fuja Abadi, guna menyebarluaskan edukasi pajak secara langsung kepada masyarakat.
Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah keterampilan teknis dan interpersonal, seperti kemampuan komunikasi, empati, dan penyelesaian masalah secara langsung di lapangan. Relawan belajar menghadapi berbagai karakter wajib pajak, termasuk mereka yang masih awam teknologi maupun yang belum memahami kewajiban perpajakannya. Para relawan juga secara aktif membantu pengisian formulir SPT, validasi data, hingga menjelaskan proses pelaporan melalui sistem e-filing. Semua aktivitas ini dilakukan dengan semangat pelayanan dan diawasi oleh pegawai KPP dan pembimbing kampus untuk menjaga kualitas layanan yang diberikan.
Pada bulan Mei – Juni 2025, sistem pelaksanaan kegiatan mengalami penyesuaian akibat banyaknya hari libur nasional. Untuk itu, relawan dibagi menjadi tiga kelompok dan bertugas secara bergiliran (shift) setiap minggu. Sistem shift ini tetap mampu menjaga kelangsungan layanan dengan estimasi enam orang relawan aktif setiap minggu. Penjadwalan dilakukan secara sistematis dengan mempertimbangkan domisili, jadwal akademik, dan ketersediaan waktu mahasiswa. Meskipun dengan jumlah relawan yang terbatas, antusiasme dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas tetap tinggi. Fleksibilitas dalam pembagian tugas menjadi salah satu keunggulan pelaksanaan program ini karena mahasiswa mendapatkan pengalaman di berbagai jenis layanan dan berinteraksi langsung dengan wajib pajak dari berbagai latar belakang. Kehadiran relawan juga dinilai membantu menurunkan beban kerja pegawai pajak terutama saat puncak pelaporan pajak. Penerapan sistem shift terbukti efektif menjaga produktivitas serta tetap menjamin mutu layanan kepada masyarakat.
Program ini memberikan dampak yang signifikan, baik bagi mahasiswa, instansi pajak, maupun masyarakat secara umum. Mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dan mendalam mengenai proses administrasi perpajakan serta tantangan yang dihadapi di lapangan. Mereka tidak hanya memperdalam pemahaman terhadap materi kuliah, tetapi juga mengembangkan soft skills seperti kepemimpinan, kerja tim, manajemen waktu, dan komunikasi empatik. Interaksi langsung dengan wajib pajak menjadi ajang latihan yang sangat berharga untuk memahami dinamika pelayanan publik yang sebenarnya. Sementara itu, masyarakat mendapatkan manfaat berupa layanan yang lebih cepat, ramah, dan edukatif, terutama dari pendekatan komunikatif yang dilakukan oleh mahasiswa.
Pegawai KPP Pratama Pasuruan pun menyampaikan apresiasi atas bantuan para relawan yang memperlancar alur pelayanan dan menciptakan suasana kerja yang lebih dinamis. Program ini menjadi contoh nyata keberhasilan sinergi antara dunia pendidikan dan lembaga pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional melalui peningkatan kesadaran pajak. Program ini telah menjadi sarana pengabdian yang berdampak luas dan positif serta mencerminkan semangat kolaborasi, edukasi, dan dedikasi generasi muda terhadap pembangunan bangsa.
Program Relawan Pajak untuk Negeri (Renjani) diharapkan dapat terus dilaksanakan dengan cakupan yang lebih luas, peserta yang lebih banyak, dan dampak yang lebih besar di masa mendatang. Dengan adanya kegiatan ini, para relawan pajak diharapkan dapat terus meningkatkan semangat pengabdian, integritas, dan profesionalisme dalam setiap kegiatan.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat memperkuat Tax Center FEB Unisma untuk semakin aktif dalam berkolaborasi antara dunia akademik dan praktik perpajakan di lapangan. Sementara itu, program ini diharapkan mampu menjadi pusat unggulan FEB Unisma dalam pengembangan pendidikan perpajakan yang inovatif, adaptif terhadap perubahan, serta berkontribusi nyata bagi masyarakat dan pembangunan nasional. (Reales)