KOTA PASURUAN, DIALOGMASA.com – Gempa bumi dengan magnitudo 6,5 mengguncang wilayah tenggara Sumenep, Jawa Timur, pada pukul 23.49 WIB, Senin (30/9/2025).
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 114,22 Bujur Timur dengan kedalaman 11 kilometer.
Kasie Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Pasuruan, Bambang, menegaskan bahwa gempa tersebut tidak menimbulkan ancaman tsunami. Meski begitu, ia mengaku sempat merasakan adanya getaran susulan. “Tidak ada potensi tsunami. Saya sempat merasakan gempa susulan. Gempa kali ini dipicu aktivitas sesar Kambing,” ungkapnya, Rabu (1/10/2025).
Bambang menjelaskan, BPBD Kota Pasuruan tidak memiliki alat khusus untuk mengukur kekuatan gempa. Kendati demikian, pihaknya tetap berfokus pada upaya mitigasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Bencana seperti gempa lebih pada penanganan pertolongan dan pra-bencana. Kami rutin memberikan sosialisasi kepada warga melalui kelurahan dan sekolah,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang ketika terjadi guncangan gempa. Menurutnya, selama tidak berpotensi tsunami, warga dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa. “Jika terjadi gempa, segera cari tempat aman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” imbaunya.
Di Kota Pasuruan sendiri, getaran akibat gempa Sumenep hanya terasa ringan. Tidak ditemukan adanya laporan kerusakan maupun korban. “Intinya, gempa dari Madura kemarin hanya terasa saja. Dampaknya tidak sampai dirasakan di Kota Pasuruan,” jelas Bambang.
Dengan kejadian ini, BPBD mengingatkan kembali pentingnya kesiapsiagaan bencana. Edukasi berkelanjutan diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk selalu waspada, namun tidak panik ketika bencana alam terjadi. (FZ/WD)