MALAYSIA, DIALOGMASA.com – Akademisi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (UB), Abdullah, menjadi salah satu dari 60 peserta dari berbagai negara yang menghadiri International Working Meeting 1000 Watermelon Flotilla di Shah Alam, Selangor, Malaysia, pada 7–10 Agustus 2025.
Forum strategis ini membahas upaya pembentukan armada internasional untuk menembus blokade maritim ilegal Israel atas Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada rakyat Palestina.
Pertemuan kerja internasional ini diikuti oleh perwakilan pemerintah, aktivis, akademisi, praktisi, dan profesional dari lebih dari 50 negara. Mereka bersatu dalam satu misi: mengakhiri pengepungan Gaza oleh entitas penjajah zionis Israel melalui aksi damai global lintas bangsa.

Dalam forum tersebut, peserta menyepakati rencana peluncuran armada 1.000 kapal dari pelabuhan-pelabuhan di berbagai belahan dunia. Nantinya, konvoi ini akan bertemu di Mediterania Timur dan berlayar bersama menuju Gaza sebagai bentuk tekanan internasional terhadap Israel dan seruan global untuk membuka akses kemanusiaan.
Abdullah menyebut forum ini sebagai momen bersejarah dan bentuk konsolidasi gerakan kemanusiaan transnasional. “Ini adalah bagian dari solidaritas rakyat dunia, gerakan massa dan negara-negara berkembang yang bersatu melawan impunitas rezim Zionis,” ujarnya.
Menurutnya, partisipasi UB dalam pertemuan ini menunjukkan keterlibatan nyata perguruan tinggi dalam merespons isu kemanusiaan global dan memperkuat kajian hubungan internasional, khususnya pada aspek hak asasi manusia internasional. “Ini bukan hanya advokasi, tetapi juga mobilisasi hati nurani dunia untuk menghentikan penjajahan di abad modern,” tambahnya.
Acara ini diselenggarakan oleh Malaysian Consultative Council of Islamic Organisation (MAPIM), sebuah organisasi kemanusiaan Malaysia yang telah aktif di berbagai wilayah konflik sejak tahun 2012 dan memiliki reputasi internasional. (AL/WD)