PASURUAN (dialogmasa.com) – MTsN 3 Pasuruan menggelar acara Safari Qur’an dan Parenting dengan menghadirkan Aqeelah Elfadh, Juara 1 Hafidz Indonesia RCTI, bersama ayahnya, Abuya Fadli, yang merupakan penemu metode Aqeelah Finger Qur’an (AFQ), hari ini Rabu (28/08/24).
Acara ini dihadiri oleh para siswa, dewan guru, dan orang tua dengan antusiasme tinggi untuk mendengarkan sharing dan materi dari Aqeelah dan Abuya Fadli.
Kepala Madrasah MTsN 3 Pasuruan, Ahmad Farid, dalam sambutannya menyatakan, “Hari ini kita mengundang Aqeelah di MTsN 3 Pasuruan untuk agenda safari Al Qur’an dan memberikan ilmu parenting tentang bagaimana membentuk pendidikan keluarga yang akrab dengan Al-Qur’an dan mudah menghafal Al-Qur’an.”
Farid juga menambahkan bahwa Aqeelah merupakan contoh inspiratif karena berhasil menghafal 30 juz Al-Qur’an tanpa mondok, melainkan murni belajar di rumah bersama ayahnya.
Abuya Fadli dalam sesinya menjelaskan secara rinci metode AFQ, yang mengajarkan cara agar Al-Qur’an masuk ke alam bawah sadar anak. Menurutnya, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam metode menghafal ini: pertama, anak harus menghafal fingermatic; kedua, hafalan antara jari dan ayat harus dibaca bersama-sama; dan ketiga, menghafal awalan ayat.
“Yang terpenting, dalam menghafal Al-Qur’an tidak boleh ada paksaan dari orang tua. Anak harus memiliki keinginan sendiri sebelum memulai hafalan,” ujar Abuya Fadli.
Ia juga mengungkapkan rencananya untuk berbagi teknik parenting lebih lanjut melalui sesi Zoom di lain waktu, di mana ia akan mengajarkan bagaimana menumbuhkan keinginan dalam diri anak untuk menghafal Al-Qur’an.
Abuya Fadli menekankan pentingnya keikhlasan hati dan ketulusan niat dalam menghafal Al-Qur’an. Selain itu, ia memberikan praktik langsung kepada peserta tentang cara mengajarkan hafalan Al-Qur’an menggunakan metode AFQ. Dalam sesi tersebut, ia juga menyoroti pentingnya pemahaman orang tua terhadap kecenderungan anak, termasuk kondisi otak kanan dan kiri, sehingga dapat mengarahkan anak dengan lebih mudah dalam proses belajar.
Acara ini diyakini dapat memberikan manfaat besar bagi para peserta, terutama dalam mendekatkan keluarga pada Al-Qur’an dan membentuk generasi muda yang cinta Al-Qur’an. (Ali/WJ)