Semifinal Nguling FC vs Gempol FC Dihentikan Usai Suporter Masuk Lapangan

Diary Warda
2 Min Read

Semifinal Nguling FC vs Gempol FC Dihentikan Usai Suporter Masuk Lapangan

Diary Warda
2 Min Read

PASURUAN, DIALOGMASA.com – Drama panas terjadi pada laga semifinal pertama Piala Bupati Pasuruan Super League 2025 di Stadion R. Soedrasono Pogar Bangil, Jumat (26/9/2025). Pertandingan antara Nguling FC melawan Gempol FC terpaksa dihentikan wasit setelah puluhan suporter Nguling FC masuk ke lapangan pada masa injury time.

Insiden terjadi pada menit ke-95 saat skor imbang 3-3. Puluhan suporter Nguling FC dari tribun utara berlari ke lapangan untuk memprotes keputusan wasit yang mengusir pemain mereka, Asmaul, karena menerima kartu kuning kedua. Pertandingan pun dihentikan, dan aparat keamanan segera menghalau massa untuk kembali ke tribun.

Sebelum insiden, laga berjalan sangat sengit dan menegangkan. Gempol FC langsung unggul cepat di menit ke-2 lewat sepakan Danil Putra. Nguling FC membalas di menit ke-40 melalui gol Yasin. Memasuki babak kedua, Nguling berbalik unggul lewat Ali Kacong di menit ke-54.

Gempol FC kemudian menyamakan kedudukan melalui tandukan Unes pada menit ke-73. Namun, hanya berselang lima menit, Gempol kembali tertinggal akibat gol bunuh diri Heri. Dewi Fortuna menyelamatkan Gempol di menit ke-80 lewat gol Husein, yang membuat skor kembali imbang 3-3.

Menjelang laga usai, tensi semakin panas. Friksi antara Asmaul (Nguling FC) dan Danil (Gempol FC) berujung kartu kuning untuk keduanya. Karena merupakan kartu kuning kedua, Asmaul harus meninggalkan lapangan. Keputusan ini memicu emosi suporter Nguling FC dan membuat mereka masuk lapangan.

Setelah dilakukan perundingan antara panitia pelaksana, wasit, ofisial kedua tim, serta aparat keamanan, laga resmi dihentikan dan kedua tim masuk ke ruang ganti.

Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, mengatakan bahwa sesuai kesepakatan sebelum laga, tim yang memicu kericuhan akan didiskualifikasi. Namun, Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo punya pandangan berbeda.

“Menurut kami, pertandingan seharusnya dilanjutkan dengan adu penalti. Karena di kesepakatan hanya tertulis ‘kericuhan’, tidak secara spesifik soal suporter masuk lapangan. Jadi sifatnya terlalu normatif. Tapi kami kembalikan keputusan ke panitia pelaksana,” jelas Bupati.

Hingga berita ini diturunkan, keputusan resmi panitia terkait kelanjutan laga masih ditunggu. (Abi/Wj)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×