Fenomena Anak Sekolah Menengah Kesulitan Menjawab Perkalian, Apakah Ini Kesalahan Sistem Pendidikan?

Diary Warda
3 Min Read

Fenomena Anak Sekolah Menengah Kesulitan Menjawab Perkalian, Apakah Ini Kesalahan Sistem Pendidikan?

Diary Warda
3 Min Read

DIALOGMASA.com – Viral di media sosial setelah seorang guru SMA mengunggah video yang memperlihatkan siswa SMA kesulitan menjawab perhitungan matematika dasar. Mereka kesulitan menjawab soal perkalian dan pembagian.

Fenomena ini memantik perdebatan publik, salah satunya di Quora. Apa yang salah dengan pengajaran matematika di sekolah tingkat SMA, jika perkalian 1 sampai 10 saja masih kesusahan menjadi tagline di Quora.

“Saya mengajar matematika di SMP. Kebetulan setiap tahunnya saya mengajar di kelas 7. Tahun ini adalah tahun ke-3 saya mendapat pengalaman seperti itu. Kesulitan anak2 terhadap pelajaran matematika, salah satunya karena pengetahuan dasar, seperti perkalian ini yang belum tuntas,” tulis akun @Abzy di Quora tahun 2024 lalu.

“Hasil belajar yang baik adalah “kerja sama” yang apik antara guru dan siswa. Gurunya mengajar dengan baik dan siswanya belajar dengan giat, maka hasil belajarnya pasti terbaik,” tulis akun @Ary mencoba memberikan pendapatnya.

Wamendikdasmen, Atip Latipulhayat pun sempat memberi tanggapan terhadap fenomena ini. Menurutnya, kondisi ini merupakan fenomena gunung es pendidikan di Indonesia. Ketika mencari akar masalah matematika dasar, mungkin harus kembali menelaah pelajaran pada tingkat SD.

Menurut Journal of Education Review and Research, Volume 5 nomor 1 yang diterbitkan July 2022, terdapat beberapa alasan matematika dasar tak dapat dipahami siswa dengan baik. Untuk mempelajari matematika memerlukan pemahaman dan penguasaan konsep.

Siswa yang belum memahami konsep matematika yang abstrak, sehingga guru perlu menggunakan alat peraga. Beberapa faktor umum yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa pada pelajaran matematika di tingkat SD:

  1. Pelajaran Matematika Dianggap Sulit

Matematika menjadi salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia. Pelajaran matematika menjadi kurang disukai karena dianggap rumit dan rendahnya penguasaan atau kemampuan siswa untuk menguasai konsep dasar matematika.

Pelajaran matematika dianggap sulit karena siswa harus menghafalkan banyak rumus.

  1. Kurang Minat Belajar Matematika

Minat secara harfiah merupakan rasa ketertarikan seseorang terhadap sesuatu hal. Faktanya minat sangat mempengaruhi proses belajar. Ketika belajar tidak sesuai dengan minat, maka siswa tidak akan serius menerima pelajaran tersebut.

  1. Kurang Konsentrasi

Konsentrasi menjadi aspek psikologis yang seringkali tidak mudah didapatkan setiap individu. Ketika gurunya menjelaskan materi, siswa tidak memperhatikan dan banyak melamun melamun, sehingga tidak memahami materi ajar.

Untuk memutus mata rantai fenomena gunung es yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia, maka perlu langkah-langkah konkret dari setiap stakeholder. Mengubah paradigma matematika merupakan pelajaran sulit menjadi langkah awal.

Ketidakdisiplinan siswa selama proses belajar mengajar ternyata memberikan dampak hingga ke pendidikan jenjang selanjutnya jika tidak ditangani dengan baik. (DH/WD)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×