Peternak Domba Pasuruan Kembangkan Bibit Unggul Bersama Universitas Brawijaya

gayuh
3 Min Read

Peternak Domba Pasuruan Kembangkan Bibit Unggul Bersama Universitas Brawijaya

gayuh
3 Min Read

PASURUAN, DIALOGMASA.com — Hasan, pemilik Hasan Farm di Kabupaten Pasuruan, telah fokus mengembangkan peternakan domba lokal selama tiga tahun terakhir. Sebelumnya, ia menekuni usaha unggas, namun akibat pandemi COVID-19 usahanya mengalami kerugian dan kemudian beralih ke peternakan domba.

Hasan mengungkapkan bahwa pihaknya berinisiatif menghadirkan bibit unggul dari luar negeri, terutama dari Australia, untuk memperbaiki kualitas genetik domba lokal. “Tujuannya bukan meninggalkan domba lokal, tapi memperbaiki genetik melalui perkawinan antara pejantan impor dan domba lokal,” ujarnya.

Menurut Hasan, meskipun impor domba untuk daging sempat menurun, hal tersebut tidak terlalu berdampak pada penjualan di peternakannya karena fokus pada penjualan bibit, bukan domba potong. Ia menambahkan bahwa tantangan dalam usaha peternakan terjadi saat musim hujan dan kemarau. “Saat musim hujan banyak penyakit, sedangkan musim kemarau hewan sering stres,” katanya.

Sejak Agustus lalu, Hasan Farm bekerja sama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan dan Universitas Brawijaya (UB) melalui program Sekolah Lapang (SL). Program tersebut dilaksanakan di beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan, termasuk di peternakan milik Hasan, dengan komoditas utama domba.

Hasan menyebut program Sekolah Lapang memberikan dampak besar bagi peternak pemula, terutama dalam hal kesehatan ternak dan pengelolaan pakan. “Dengan adanya Sekolah Lapang ini, kami bisa belajar langsung dari dosen dan profesor UB yang kompeten di bidang peternakan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, peserta Sekolah Lapang telah menjalani sembilan kali pertemuan dan dijadwalkan mengikuti wisuda di Universitas Brawijaya pada November ini. Melalui program tersebut, peternak juga mendapatkan pelatihan membuat pakan mandiri dan difasilitasi untuk uji laboratorium.

“Dengan adanya Sekolah Lapang, kami jadi tahu cara yang benar dalam proses breeding, pemberian pakan, dan manajemen peternakan. Kami juga mendapat banyak relasi dengan peternak lain dan pihak UB,” jelas Hasan.

Hasan mengaku bangga dengan capaian Kabupaten Pasuruan yang mendapat penghargaan di bidang peternakan. Ia berharap pemerintah terus memberikan perhatian kepada para peternak lokal agar semakin berkembang.

“Harapan saya generasi muda tidak memandang dunia peternakan sebagai pekerjaan kotor atau tidak menguntungkan. Justru di sini banyak potensi ekonomi, mulai dari penjualan bibit, anakan, hingga pupuk kandang,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa sektor pertanian dan peternakan masih menjadi bagian penting dari ketahanan pangan nasional. Hasan juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung peternak lokal Pasuruan agar bisa dikenal lebih luas di tingkat nasional. (FZ/WD)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×